Jumat, 22 Maret 2019

Bersabarlah engakau Karna dunia ini hanya sesaat

🍃🌷 *YANG PENTING UNTUK DI PAHAMI SAAT MENGHADAPI MUSIBAH…*

DALAM MENGHADAPI MUSIBAH KEMATIAN, BAIK ITU KARENA BENCANA ALAM (GEMPA,TSUNAMI, BANJIR,TANAH LONGSOR, DLL) MAUPUN KARENA SEBAB LAINNYA (TERBUNUH,PENYAKIT, DLL),MAKA INGATLAH HADITS-HADITS BERIKUT :
.
Nabi Shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
.
*“Telah diciptakan di dekat anak Adam sembilan puluh sembilan musibah (sebab kematian).Jika dia tidak terkena semua musibah itu, dia pasti mengalami ketuaan.”*
.
[HR Tirmidzi, no. 2456; Syaikh al-Albani berkata, Hasan]
.
Kandungan dari “sembilan puluh sembilan” dalam hadits ini memiliki maksud yang sangat banyak, bukan membatasi dengan jumlah sembilan puluh sembilan saja. Sedangkan “maniyyah”, artinya ialah musibah atau kematian, wallahu a’lam.
[Tuhfatul Ahwadzi, 6/304]

*HAKIKAT IMAN*

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

لكل شيء حقيقة ، و ما بلغ عبد حقيقة الإيمان حتى يعلم أن ما أصابه لم يكن ليخطئه و ما أخطأه لم يكن ليصيبه ” .

*“Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakekat iman sampai ia meyakini BAHWA APA YANG (DITAKDIRKAN) MENIMPANYA, TIDAK AKAN MELESET DARINYA. DAN APA YANG (DITAKDIRKAN) TIDAK MENIMPANYA MAKA TAK AKAN MENIMPANYA.”*

[HR Ahmad]
.
Hadits ini menunjukkan bahwa beriman kepada takdir adalah hakekat iman..
walaupun manusia berusaha tapi bila Allah tidak menakdirkan untuknya, ia tak akan meraihnya..
Walaupun Usaha itu perkara yang diperintahkan oleh Allah..
Namun, kewajiban kita hanyalah berusaha..
Allah yang menentukan..
lalu ridho dengan semua ketentuan Allah atasnya..
dan berbaik sangka bahwa Allah pasti sayang pada hambaNya..


___________________________________

Guru yang mengajarkan arti hidup didunia

Seorang Guru di depan siswanya memulai materi pelajaran dengan menaruh toples yang bening dan besar di atas meja.

Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Siswa menjawab: "Sudah penuh".

Ooooo tunggu... Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya dan memasukkannya ke dalam toples tadi.
Kelereng mengisi sela-sela bola tenis hingga tidak muat lagi.
Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Siswa pun menjawab: "Sudah penuh".

Kemudian sang guru mengeluarkan pasir pantai dan memasukkannya ke dalam toples yang sama.
Pasir pun mengisi sela-sela bola dan kelereng hingga tidak bisa muat lagi.
Semua sepakat kalau toples sudah penuh dan tidak ada yang bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.

Tetapi, terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yang sudah penuh dengan bola, kelereng dan pasir itu.

Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:

"Hidup kita kapasitasnya terbatas seperti toples. Masing-masing dari kita berbeda ukuran toplesnya."

Bola tenis adalah hal-hal besar dalam hidup kita, yakni tanggung-jawab terhadap Allah, orang tua, istri/suami, anak-anak, serta sandang, pangan, papan dan kesehatan.

Kelereng adalah hal-hal yang penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dan lain-lain.

Pasir adalah yang lain-lain dalam hidup kita, seperti olah raga, rekreasi, Facebook, WA, dan lain-lain.

*Jika kita isi hidup kita dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng dan bola tennis tidak akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal-hal kecil. Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sementara Allah dan keluarga terabaikan*.

Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dan seterusnya seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal-hal yang besar dan penting hingga hal-hal yang menjadi pelengkap.

Karenanya, *kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas dan bijak. Tahu menempatkan mana yang prioritas dan mana yang menjadi pelengkap*.

Jika tidak, maka hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".

Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yang mau bertanya?"

Semua siswa terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dalam pelajaran tadi.

Namun, tiba-tiba seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yang dituangkan tadi .....?"

Sang guru menjawab sebagai penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa disempurnakan dengan bersilaturrahim sambil "minum kopi" ... dengan tetangga, teman, kerabat, sahabat yang hebat. Dan jangan lupa sahabat lama 😊 "

Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan , tidak saling mencurigai, tidak saling suudzhon, tidak saling ghibah apalagi fitnah, tidak saling menyakiti, tidak saling menjatuhkan demi jabatan, .....tetapi saling mengingatkan dalam kebaikan dan taqwa, siapa tahu nanti teman kita itu yang akan mengangkat kita dari neraka dengan ijin Allah .... Betapa indahnya hidup ini.

Semoga bermanfaat...🌿

Nikmat Mana yang engkau Dustakan

NIKMAT TUHANMU MANAKAH YANG ENGKAU DUSTAKAN???



Assalamualaikum warohmatulihi Wabarokatuh


Alhamdulillah segala puji hanya milik allah swt yang mana telah memberi rahmat dan hidayah kepada kita semua,baik nikmat yang sehat maupun mental yang sehat
Tak lupa kita sanjungkaan kepada nabi besar kita Muhammad SAW Yang mana telah membawa dari jaman gelap gulita hingga terang benerang dan kita tunggu syafatnya diakhirat kelak
Allahumain amin



13. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. AR-RAHMAN :13)

Makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, fasilitas yang kita gunakan, jasa yang kita pakai, budaya, kesenian, udara yang kita hidup, karbondioksida yang kita hembuskan, metabolism dalam tubuh, system indera yang kita gunakan, saraf, alat gerak dan segala macamnya setiap hari kita lakukan merupakan nikmat tak terhingga yang dituangkan oleh sang ilahi rabbi pada setiap makhluknya. Tidak pandang bulu, RAS, keturunan, etnis, suku atau bangsa, bakan agama sekalipun semua diberi porsi nikmat yang sama. Tidaklah terdapat kebencian atau kemarahan ketika seseorang memeluk Islam atau tidak karena tidak ada gunanya bagi Allah seseorang itu Islam atau tidak. Manusia telah diberi pilihan untuk memilih antara Islam atau kafir, antara mengerjakan kebaikan atau keburukan, meninggalkan kemaksiatan atau kebaikan. Itulah pilihan yang diberikan Allah dan tidak berefek bagi dia. Tapi sejatinya, setiap pilihan yang kita [ilih akan berefek langsung kepada kita. Ketika kita pilih Islam tentunya kita bisa masuk surga, ketika kita meninggalkan kemaksiatan tentunya bisa lebih sedikit siksaan nerakanya, ketika kita berbuat baik timbangan amal kebaikan kita banyak, kita sedikit di siksa, dsb.

Sifat Allah yang Ar- Rahman memberikan kasihnya kepada seluruh ummat manusia, binatang, tumbuhan, jin, iblis, malaikat, dan anorganik lainnya. Berbeda dengan sifat Ar- Rahim nya Allah yang diberikan kepada orang-orang tertentu yang dipilih langsung oleh Allah. Orang-orang yang diberi nikmat berlebih, selalu dijaga, dilindungi, dieri kemudahan, kemakmuran. Dialah orang yang senantiasa dekat dengan Allah, setiap detikpun tak lupu dari yang namanya mengingat Allah. Dalam keadaan berdiri, duduk, tiduran selalu mengingat Allah itulah orang yang ulul Albab. Orang yang bersedekah saat lapang ataupun sempit, orang yang jujur, mampu menahan amarahnya, orang yang adil pada rakyatnya, orang yang suka berbuat kebaikan, dll.

Wa in ta’uddu ni’matallahi laa tuhsuha adalah tidak akan bisa kalian mengkalkulasikan nikmat Tuhanmu. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Dari kita mulai membuka mata bangun pagi, menghirup udara segar tanpa harus membayar oksigen. Kita menggunakan air tanpa memproduksinya terlebih dahulu, system mertabolisme kita bekerja sebagai mana mestinya. Jantung senantiasa memopa darah untuk diedarkan ke seluruh sel, jaringan dan organ agar tidak terjadi hipoksia dan hipoglikemi. Hepar memetabolisme makanan, dari karbohidrat, lemak, protein, untuk menjadi energi berupa ATP dan diedarkan ke seluruh tubuh agar tidak kekurangan ATP. Sistem saraf kita yang bekerja dari mendapatkan impuls saraf diterjemahkan dibadan sel kemudian menjalar melewati dendrit, terus melompat pada selubung myeling, sel akson, sel schawn, sampai ke teget sel. Serabut saraf aferen menerima rangsangan diteruskan dipusat yaitu otak kemudian memberikan perintah ke saraf motoric serabut saraf eferen menjalar ke bagian tubuh yang digunakan utnuk beraksi. Sistem imun yang dibuat sedemikian indah dan kuatnya, sehingga kita tidak gampang sakit. Dari pathogen/mikroorganisme yang masuk system imun melawan dengan pertahanan pertama yaitu sel neutrophil/PMN menyerang antigen/ mikroba yang masuk. Jika kalah kita masih punya sel leukosit yang siap bermigrasi dari pembuluh darah ke jaringan yang diserang. Kemudian ada sel plasma. Kemudian berlanjut ke sel T sebagai sel penghancur mikroba dengan memfagositosis, dan jangan lupa memori mikroba didata dan disimpan oleh sel B agar suatu saat jika datang kembali bisa langsung dideteksi. Sangat kompleks memang. Inilah sedikit nikmat yang bisa kita rasakan. Maih banyak nikmat yang lain, diluar sana yang selalu kita rasakan.

Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban adalah ayat dalam Surah Ar-Rahman yang ditulis berulang-ulang sebanyak 31 kali. Ayat ini diletakkan di dalam Qur'an surat Arrahman



Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Subahanllah Allah Menyajikan Nikmat itu akan ditambah apabila kita bersyukur kepada allah swt

Nikmat Yang kita punya sebelum diambil kepada yang maha pencipta

1.Muda sebelum Tua
2.Kaya sebelum Miskin
3.Sehat sebelum sakit
4.lebar sebelum sempit
5.Hidup Sebelum mati

Maha benar allah dengan segala firmannya.
Saya ucapkan trimakasih

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh